Sabtu, 01 Juni 2013

Memahami Pengertian Haji Mabrur


keinginan menggapai haji mabrur

pengertian haji mabrur
Siapapun yang akan berangkat menunaikan ibadah haji, pasti berharap hajinya akan mabrur.  Keinginan ini sesuai dengan doa yang senantiasa dipanjatkan ketika sedang melaksanakan ibadah haji: “Ya Allah, jadikanlah haji kami sebagai haji mabrur, dan sa`i kami menjadi sa`i yang tidak sia-sia, dan jual beli kami sebagai jual beli yang tidak mendatangkan kerugian.” Bahkan agar ibadah haji seorang jamah menjadi  haji mabrur, ia mengundang para sanak famili, kerabat, dan tetangga datang ke rumahnya agar para undangan mendoakan calon jamaah haji menjadi haji mabrur

Pengertian haji mabrur menurut Rasulullah

Bicara haji mabrur, apa sih pengertian haji mabrur sesungguhnya? Baginda Rasulullah SAW mengatakan, “ Haji yang mabrur tak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Muttafaq `alaihi). Berkaitan dengan hadist tadi, Syeikh `Idrus al-`Idrus dan `Alawi ibn Abu Bakr as-Saqqaf dalam buku bulughul-Maram menyatakan bahwa pengertian haji mabrur adalah haji yang tidak bercampur dengan dosa. 

Pengertian haji mabrur secara bahasa

Disebutkan pula bahwa kata mabrur diambil dari kata al-birr yang bermakna ketaatan. Kata mabrur juga memiliki arti al-maqbul yang artinya haji yang diterima.  Pendapat lain mengatakan, haji mabrur adalah haji yang tidak mengandung riya`.Demikian pengertian haji mabrur berdasarkan sudut pandang bahasa.

Empat ciri-ciri utama haji mabrur

Nah, dari pendapat-pendapat di atas, dapat diambil istimbat (kesimpulan) bahwa haji mabrur memiliki ciri-ciri utama. Keempat ciri-ciri utama haji mabrur adalah sebagai berikut:

1. Pertama, haji yang dilakukan secara bersih, tidak bercampur dengan dosa
Hendaknya jamaah haji memperhatikan segala bentuk manasik (etika dan cara) dengan benar, agar ia tidak terjebak dalam perbuatan yang dilarang oleh syariat-syariat islam, khususnya hal-hal yang berkenaaan dengan ibadah haji. Sungguh sangatlah rugi apabila perjalanan ibadah haji kita bercampur dengan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT. Jika pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum-hukum ilaahi itu terjadi, maka sia-sialah maksud dan tujuan utama menunaikan ibadah haji, yaitu proses untuk menyucikan jiwa bagi  jamaah haji itu sendiri.

2. Kedua, haji yang dipenuhi denga kegiatan ketaatan
Ibadah haji merupakan lambang dari ketulusan hati dan jiwa pelakunya. Dengan menunaikan perjalanan ibadah haji, pelaku memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan yang dapat membentuk ketaatan pribadi. Kegiatan-kegiatan yang sarat dengan nilai-nilai taqwa tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengerjakan thawaf sunah, taddarus al`quran, berzikir, bersedekah, melaksanakan shalat sunah, dan sebagainya. 

3. Ketiga, kata mabrur yang berarti kebaikan 
Artinya yaitu haji yang penuh dengan kebaikan. Siapapun yang sudah melaksanakan ibadah haji, saat ia kembali pulang ke tanah air, akan menjadi hamba Allah yang lebih baik perilakunya, jiwa sosialnya terhadap sesama, ibadah kesehariannya, dan tutur katanya dari sebelum ia menunaikan ibadah haji. Hamba Allah yang menyandang haji mabrur tidak akan melakukan perbuatan dusta, fitnah, ghibbah, korupsi harta, korupsi waktu, dan segala perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Dengan kata lain, ibadah haji mabrur yang ditunaikannya akan membentuk sipelaku menjadi pribadi yang unggul dalam beribadah, berbicara, dan berbuat sesuai dengan syariat-syariat Islam.

4. keempat, haji yang tidak riya`. 
Seyogyanya pelaksanaan perjalanan ibadah haji dilakukan semata-mata karena Allah ta`ala, bukan karena ingin mendapat gelar “pak Haji” atau “Bu Haji” yang sering kita dengar di sekitar lingkungan kita. Jika ibadah hajinya hanya untuk mendapat gelar tersebut, maka sia-sialah hajinya. Sangat disayangkan bila keinginan untuk menggapai haji mabrur tidak kesampaian, bahkan hajinya hanya menjadi haji mabur (bahasa jawa” terbang”) yang artinya haji asal, asal terbang, asal pergi dan asal berangkat ke tanah suci. 

Jika kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, semoga haji kita menjadi hujjaj yang sesuai dengan empat arti haji mabrur secara bahasa di atas. Haji yang tidak diiringi dengan pamrih kepada makhluk apapun sehingga amal ibadah haji senantiasa diterima oleh Allah Ta`ala. Karena dengan menggapai haji mabrur, Allah Sang Khaliq, akan memberinya satu tiket yang paling berharga nilainya. Yaitu tiket amal shaleh yang dapat mempertemukannya dengan Sang Pencipta kelak di surga Jannah. Dan kartu amal saleh tersebut tidak boleh dicoret atau dikotori dengan sedikitpun bentuk kemaksiatan dan kemungkaran kepada Allah Ar-Rahiim.

Semoga artikel yang berjudul "Memahami Pengertian Haji Mabrur" tadi bisa memberi manfaat sebesar-sebesarnya bagi kita semuanya. Semoga calon jamaah haji Indonesia tahun 2013 ini dapat menunaikan perjalanan ibadah haji dengan sebaik-baiknya sehingga haji mabrur dapat digapainya, amien.

Sumber: majalah Gontor November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar